DPW LDII Jawa Timur menggelar Workshop Wanita LDII tentang “Penguatan Kompetensi Tim Bimbingan Konseling PPG Melalui Pelatihan Keterampilan Dasar Konseling”. Kegiatan ini diselenggarakan pada Hari Minggu, 18 Juni 2023 di Pondok Pesantren Walibarokah Kota Kediri. Kegiatan yang diikuti 155 perwakilan Tim Bimbingan Konseling Penggerak Pembina Generus (BK PPG) Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. TIM PPG BK Kabupaten Lamonganpun turut andil dalam menikuti pelatihan konseling yang sejumlah 9 perwakilan dari tiap – tiap daerah.
Ketua Wanita LDII Jawa Timur Hj. Emie Santoso menyatakan “Tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk membentuk kader tenaga konseling di tingkat desa dan kelompok. Untuk itulah perlunya pembekalan dari tenaga ahli dalam melakukan konseling”. Diperkuat oleh Dewan Penasehat Pimpinan Wilayah Jawa Timur yang menuturkan bahwa optimalisasi pembinaan generasi penerus baik dalam hal karakter, potensi, bakat, minat dll ini perlu didampingi dan dibina oleh tim bimbingan dan konseling.
“Rusaknya umat saya jika dibawa oleh generasi yang bodoh, maka dari itu generasi penerus LDII jangan sampai dibiarka liar dengan mengikuti perkembangan zaman. Untuk itulah anak – anak kita membutuhkan pengarahan dan pendampingan khususnya dari tim BK” Imbuh beliau. Pelatihan ini dibuka oleh Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi. Pelatihan ini menghadirkan 2 narasumber yang profesional yaitu Anggota Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan DPP LDII Hj. Nana Maznah Prasetyo dan Anggota Biro Pendidikan Keagamaan dan Dakwah DPW LDII Jawa Timur KH. Hariyono.
“Bimbingan Konseling dalam Perspektif Islam”. Ia menjelaskan bahwa BK pada dasarnya adalah pemberian bantuan yang bersifat psikologi oleh seorang konselor kepada klien yang memerlukan bantuan penanganan masalahnya melalui wawancara agar klien bisa keluar dari masalah yang sedang dihadapi. “Ingat. Yang diberikan bukan materi, bukan berupa uang, bukan berupa benda, tapi adalah pemikiran atau penawaran solusi untuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh klien. Dalam diskusi, konsultasi, atau konseling, yang dicari adalah rasa plong (lega),” ujar KH.Hariyono
Ada beberapa peran bimbingan konseling yang harus diketahui yaitu mengidentifikasi permasalahan – pemasalahan yang timbul dalam pembinaan generus, memberikan bimbingan, motivasi dan konseling kepada generasi penerus, pendidik dan kepada orang tua. Kemudian membentuk tenaga konseling di tingkat desa dan kelompok dan juga mendampingi tim konseling. Selain itu juga tim bimbingan dan konseling melakukan sharing dan pembekalan secara terstruktur kepada generasi penerus.
” Untuk menjadi konselor yang baik minimal bisa belajar kuat untuk mendengan klien” Ujar Hj. Nana Maznah. Sebenarnya setiap orang mempunyai kemampuan sendiri dalam menyelesaikan masalah sehingga mereka (klien) hanya butuh didengar. Untuk itulah konselor supaya belajar kuat untuk mendengarkan.
Selama kegiatan, peserta melakukan sesi pengamatan, diskusi, dan bermain peran agar dapat secara langsung berlatih teknik dasar konseling, baik verbal maupun non-verbal. Harapannya, setelah mengikuti pelatihan para peserta akan mampu menerapkan ilmu konseling dengan pendekatan yang baik dan benar. (Cindy_Lines_Babat)