LDII Lamongan Website Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Lamongan
Lamongan (18/5) – Menjadi istri dan ibu yang shalihah bukan sekadar impian, tapi butuh ilmu dan persiapan nyata. Hal inilah yang menjadi fokus dalam Seminar Remaja Putri yang digelar oleh Wanita LDII Babat di Masjid Baitul Firdaus, Babat, Lamongan, pada Minggu, 18 Mei 2025. Diikuti oleh remaja putri LDII yang tersebar di kecamatan Babat
Dengan mengusung tema “Bekal Menjadi Istri dan Ibu Shalihah”, kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh para remaja putri LDII sebagai bagian dari pembinaan karakter dan kemandirian perempuan sejak dini.
Sesi pertama diisi oleh Bu Nuril Marliyanti, yang membawakan materi dalil-dalil Al-Qur’an dan hadits tentang peran seorang istri dan ibu dalam Islam. Dalam penyampaiannya, beliau menekankan bahwa peran tersebut adalah mulia dan harus dijalani dengan ilmu, iman, serta akhlak yang baik.
“Menjadi istri dan ibu bukan hanya soal cinta, tapi tentang amanah dari Allah. Maka, persiapannya harus dari sekarang,” tutur Bu Nuril dalam penyampaian materinya.
Selanjutnya, sesi kedua diisi oleh Bu Maridartuti, Amd. Keb., yang memberikan penguatan praktis seputar peran perempuan dalam kehidupan rumah tangga. Mulai dari menjaga kesehatan reproduksi, merawat keluarga, hingga keterampilan dasar sebagai calon ibu yang cakap dan peduli.
“Remaja harus paham bahwa jadi perempuan itu keren, apalagi kalau sudah siap mental, ilmu, dan tanggung jawab sebagai istri dan ibu,” ungkap Bu Maridartuti dalam sesi pemantapan.
Acara ini ditutup dengan sesi diskusi ringan dan refleksi dari para peserta. Banyak remaja mengaku merasa lebih siap dan semangat untuk terus memperbaiki diri.
“Aku jadi makin paham bahwa jadi istri itu bukan akhir, tapi awal perjuangan. Ilmunya daging semua, apalagi pas dikasih contoh nyata dari kehidupan rumah tangga,” ujar Fitria (18), salah satu peserta seminar.
Seminar ini diharapkan mampu membentuk generasi muslimah yang tangguh, cerdas, dan siap menjalani peran keluarga dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Dengan bekal dini seperti ini, remaja putri LDII diharapkan tak hanya hebat secara spiritual, tapi juga unggul dalam peran sosialnya di masa depan.
