Lamongan – PC LDII Maduran menghadiri acara safari Ramadhan yang diadakan oleh pemerintah kecamatan Maduran. Safari Ramadhan Putara ke empat dilaksanakan di Masjid Al Falah Brumbun pada Jumat (29/4). Turut hadir dalam safari Ramadhan putaran ke empat yaitu, Camat Maduran, Forkopimcam, Polsek Maduran, MUI kecamatan Maduran dan Danpos Maduran.
Dalam sambutannya, Camat Maduran, Sariono memberikan arahan kepada masyarakat untuk tetap memperhatikan prokes dimomen Idul Fitri. Antisipasi prokes dengan menerapkan pemakaian masker dan melakukan vaksin booster menjadi pilihan utama. “Momen Idul Fitri kita harus tetap menjaga prokes terutama mengantisipasi para pemudik”
“Alhamdulillah, untuk sekarang Lamongan menjadi Zona Hijau dan masuk kategori zero Covid19” terang Sariono.
Selain itu, Sariono menjelaskan tentang program pembangunan pemerintah Lamongan yang akan dilakukan kedepannya. Untuk pembangunan jalan jalan yang rusak, Bupati Lamongan pinjam dana sebesar 200M dan 150M khusus untuk perbaikan ruas jalan yang rusak.
“Bapak Bupati Lamongan berupaya keras untuk melakukan percepatan pembangunan di Lamongan dengan melakukan pinjaman 200M dan memperbaiki ruas jalan yang rusak.” ucap Sariono.
Sariono juga menghimbau kepada masyarakat Maduran untuk menjaga Kesehatan dan makan makanan yang bergizi, terutama bagi anak anak yang berada didesa desa. “kondisi anak sekarang mengalami gizi buruk atau stanting, terutama di desa desa.”
Sebagai informasi tambahan, Sariono menjelaskan untuk air yang mampet dilahan pertanian supaya bisa dialirkan lewat irigasi. Pemerintah menyiapkan kredit untuk petani 3% yang dulu sebesar 6% per tahun. “Pemerintah telah mempersiapkan kredit khusus bagi petani sebesar 3%”
Kapolsek Maduran, Iptu Sugianto memberikan informasi kepada masyarakat terkait kondisi keamanan dan ketertiban di Kecamatan Maduran terkendali dan kondusif. “Alhamdulillah situasi Kamtibmas di Kecamatan maduran aman dan kondusif.”
Terkait dengan pelaksanaan idul Fitri, Sugianto menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga desanya masing masing. Serta tidak mengadakan takbir keliling yang jadi ajang untuk adu suara knalpot sehingga biasa memicu sikap arogansi pemuda.
“Supaya Euforia hari raya Idul Fitri jangan sampai disalah artikan dengan pasang knalpot brong dan kegiatan anarkis lainnya” terang Sugianto.
Sugianto berpesan agar tetap menjaga diri sendiri dengan tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan karena akan mengundang kejahatan dari orang sekitar.