Lamongan, 24 September 2024 – Sebanyak 30 lembaga dan organisasi kemasyarakatan di Lamongan berpartisipasi dalam Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor (Reguler Meeting) yang diadakan oleh Majelis Pembinaan Kesehatan Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Acara berlangsung di Auditorium RS Muhammadiyah Lamongan, Jl. Jaksa Agung Suprapto 76, Sarirejo, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Pertemuan ini diadakan dengan dukungan dari USAID MENTARI-PHC, bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antar organisasi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Dalam acara ini, pemuda dan wanita dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) turut serta, menunjukkan komitmen mereka dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Hadir pada acara tersebut secara langsung ketua Pemuda LDII Alkhayawan Nur Huda dan Ketua Wanita LDII Hj. Lastri Wahyuningsih.
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) merupakan upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan berbasis siklus hidup di puskesmas, pustu dan posyandu serta berbagai upaya pemantauan dan edukasi kesehatan. Sebagai upaya pendampingan implementasi ILP di Kabupaten Lamongan, USAID MENTARI-PHC telah menyelenggrakan kegiatan workshop ILP yang kemudian ditindaklanjuti dengan pelatihan bagi tenaga kesehatan yang akan berperan sebagai pelatih kader di posyandu. Untuk memperkuat implementasi ILP, diperlukan penguatan peran dan keterlibatan para pemangku kepentingan (Lintas Sektor) pada implementasi ILP di Kabupaten Lamongan
Dalam sambutannya, Ketua Majelis Pembinaan Kesehatan Umum, H.Mohammad Agus Samsudin, menjelaskan pentingnya sinergi antara lembaga-lembaga ini dalam menghadapi berbagai tantangan kesehatan. Diskusi yang dilakukan mencakup isu-isu kesehatan terkini dan strategi implementasi program-program kesehatan yang lebih efektif. Selain itu, peserta juga diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat di daerah masing-masing.
Sesi tanya jawab pun berlangsung interaktif, dengan banyak peserta yang antusias mengajukan pertanyaan dan memberikan masukan. “Pertemuan ini menjadi platform yang sangat baik bagi kita untuk saling belajar dan berkolaborasi demi kebaikan bersama,” ungkap Wawan, Ketua Pemuda LDII.
Sementara itu, Hj. Lastri Ketua Wanita LDII yang juga merupakan tenaga kesehatan di Lamongan siap memberikan sosialisasi atau edukasi kepada warga LDII untuk ikut berpartisipasi ketika program /kegiatan ILP akan dilaksanakan.
Sebagai rencana tindak lanjut (RTL) kegiatan tersebut, pemuda LDII dan wanita LDII akan mengadakan cek kesehatan bagi pemuda dan santri pondok pesantren Walisongo usia 20-25 tahun. Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memastikan pemuda LDII dan wanita LDII sehat diusia produktif.
Diharapkan, hasil dari pertemuan ini dapat mendorong tindakan nyata dan kerjasama yang lebih solid antar organisasi dalam memajukan kesehatan masyarakat di Kabupaten Lamongan. Dengan dukungan semua pihak, langkah-langkah strategis dapat dijalankan untuk mencapai tujuan kesehatan yang lebih baik bagi seluruh warga.