Karanggeneng (25/5) – Dalam upaya menanamkan nilai kemandirian dan keterampilan dasar kepada generasi muda, Wanita LDII Karanggeneng menggelar Workshop Pengenalan Bumbu Dapur di Aula Budi Luhur, Desa Bantengputih, Kecamatan Karanggeneng, pada Minggu (25/5/2025). Kegiatan ini ditujukan khusus bagi remaja putri dan diisi dengan beragam kegiatan menarik, seperti ice breaking, permainan edukatif, lomba, hingga sesi foto bersama. Kegiatan ini mengangkat slogan”kenali rasa,ciptakan cinta di setiap masakan karena setiap bumbu punya cerita dan setiap rasa punya makna”.
Acara berlangsung meriah dan penuh semangat. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan yang dirancang untuk memperkenalkan berbagai jenis bumbu dapur, mengenali fungsi dan manfaatnya dalam memasak, serta melatih kecakapan dalam mengidentifikasi bahan-bahan dapur secara langsung.
Workshop ini menghadirkan dua narasumber inspiratif, yaitu Ibu Tatik Sri Rahayu, S.Pd, dan Ibu Rikha dari Wanita LDII Karanggeneng. Dalam pemaparannya, Ibu Tatik menekankan pentingnya membekali remaja putri dengan keterampilan hidup sejak dini sebagai bekal menuju kemandirian. “Kegiatan seperti ini penting untuk membentuk karakter dan kesiapan remaja putri dalam menghadapi kehidupan dewasa, terutama dalam urusan rumah tangga,” ujar Ibu Tatik.
Sementara itu, Ibu Rikha membimbing peserta dalam sesi interaktif yang mengenalkan beragam bumbu dapur melalui metode yang menyenangkan dan mudah diingat. Lomba mengenali bumbu pun menjadi salah satu kegiatan favorit peserta, yang tak hanya menghibur tapi juga mengedukasi.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama sebagai bentuk dokumentasi dan kenang-kenangan kebersamaan antar peserta. Banyak peserta mengaku senang dan berharap kegiatan serupa dapat digelar secara rutin dengan tema-tema yang bermanfaat lainnya.
Melalui kegiatan ini, Wanita LDII Karanggeneng berkomitmen untuk terus mendorong pembinaan generasi muda, khususnya remaja putri, agar tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, terampil, dan besar harapan kita para remaja putri bisa berinovasi melalui bumbu dapur sehingga tercipta menu masakan di era digital bukan hanya menu warisan nenek moyang sehingga siap menghadapi tantangan masa depan.