LDII Lamongan Ikuti Rapimnas Online yang dibuka Langsung oleh Menag Fachrul Razi

DPD LDII Lamongan mengikuti Pembukaan Rapimnas LDII 2020 yang digelar DPP LDII Secara online, Kamis (19/8/2020). Menteri Agama Jenderal Purnawirawan H. Fachrul Razi berkesempatan membuka acara secara langsung tepat pukul 20.48 WIB.

Sekretaris LDII, Ir. H. Mulyono menyampaikan, bahwa Rapimnas kali ini diikuti 25 orang yang terdiri dari Wanhat, Pengurus DPD, Pengurus Pondok pesantren, TK dan SD Binaan LDII se-Kabupaten Lamongan. Acara rapimnas ini diikuti dari studio mini Kabupaten Lamongan. Karena masih dalam situasi pandemi covid-19 peserta Rapimnas LDII Online diberlakukan protokol kesehatan, diantaranya pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak.

Acara Rapimnas yang tergolong lain dari biasanya, karena dilakukan secara online ini  mengusung tema ‘Kontribusi Berkelanjutan Untuk Indonesia Bangkit dan Maju’. Rapimnas daring ini diikuti sebanyak 3.000 peserta dari 34 Provinsi di Indonesia.

Langsung dari Solo, Menteri Agama Fachrul Razi memberikan sambutan secara teleconference. Ia menyampaikan apresiasinya kepada para jajaran pengurus LDII atas undangan membuka Rapimnas LDII kali ini. Fachrul Razi juga telah menyaksikan bahwa LDII telah hadir di tengah masyarakat dengan berbagai kegiatan yang produktif dan positif.

Dalam sambutannya Menag mengatakan perbedaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak menjadikan bangsa Indonesia bercerai berai. Akan tetapi, kemajukan tersebut dikatakannya akan memperkaya kehidupan bangsa dan bernegara di Indonesia.

“Salah satu kebijakan yang sedang digalakan Kementerian Agama saat ini adalah penguatan moderasi beragama yang salah satu misi utamanya adalah mewujudkan Islam sebagai agama rahmatan lil a’lamin, menebar perdamaian untuk alam semesta,” kata Menag.

Sekretaris Umum DPP LDII, Dody Taufik Wijaya  dalam sambutan juga menyampaikan bahwa perlu adanya kehadiran kader-kader terbaik yang nantinya melanjutkan kontribusi nyata LDII pada pemerintah dan masyarakat Indonesia tidak hanya di bidang dakwah, tapi juga dari berbagai aspek yang dirumuskan dalam tujuh bidang lainnya pada Munas 2016 dan Rakernas 2018 lalu. Diantaranya adalah bidang kebangsaan, pendidikan, kesehatan, perekonomian, energi baru dan terbarukan, teknologi digital, serta pangan.

“Peranan para pendahulu dalam mengembangkan LDII sangat signifikan, karena itu pada Rapimnas kali ini adalah momen terbaik mencari kader pengganti terbaik agar tidak mengalami penurunan kinerja serta tetap berkontribusi dalam kelanjutan pembangunan negara menjadikan negara Indonesia bangkit dan maju menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.