LDII Lamongan Website Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Lamongan
Lamongan – seperti Idul Adha sebelumnya, pada tahun 2022 ini LDII Lamongan menerima bantuan hewan qurban dari Bupati Lamongan, yang diserahkan oleh bagian Kesmas Pemda Lamongan pada Sabtu (9/7/2022).
Bantuan sapi qurban ini diterima langsung oleh Takmir masjid Al Adnan Gunawan Sugiharto. “Alhamdulillah kami dapat kepercayaan dari Bupati Lamongan dengan diberi bantuan 1 ekor sapi qurban. Setelah dipotong akan kami bagikan untuk masyarakat Lamongan,” Kata Gunawan.
Kabag Kesmas Pemkab Lamongan, Ir. H. Mulyono menyampaikan, bantuan hewan qurban dari Bupati Lamongan ini sebagai stimulus bagi warga Lamongan agar fastabiqul Khoirot mencari fahala sebanyak-banyaknya dengan ikut berqurban pada idul adha 1443 H ini.
“Selain di Masjid LDII, Bupati Lamongan juga memberikan bantuan hewan qurban di Masjid NU dan Muhammadiyah, diantaranya; Masjid Agung Lamongan, Masjid Al Azhar Tlogobandung, Ponpes Karangasem Lamongan, Masjid Abdurrahman Plosowahyu dan Masjid Miftahussalam Desa Bulumargi”, terang Kabag Kesmas.
Ketua DPD LDII Lamongan, H. Agus Yudi menyampaikan terima kasih atas bantuan hewan qurban dari Bupat Lamongan, “Alhamdulillah LDII Lamongan setiap tahun mendapat bantuan hewan qurban dari Bupati Lamongan”.
“Alhamdulillah tahun ini dari 24 PC LDII, warga LDII Lamongan bisa mewujudkan hewan qurban sebanyak 590 ekor, yang terdiri dari 270 ekor sapi dan 320 ekor kambing,” terang H. Agus.
Dengan adanya perbedaan waktu idul adha 1443 H, H. Agus Yudi mengajak umat islam untuk menyikapi adanya perbedaan bahwa itu suatu hal yang wajar. “Kita harus menghargai dan menghormati adanya perbedaan waktu idul Adha tahun ini”.
“Adanya momen idul adha ini, kita wujudkan ketagwaan kepada Allah SWT dan kita tingkatkan kepedulian sosial dg membagi hewan kurban ke masyarakat umum,” lanjut H. Agus.
H. Agus Yudi menghimbau “Menyembelih kurban bukan asal sembelih saja, akan tetapi kita harus memperhatikan juga syariat-syariat yang dianjurkan Rasulullah SAW. Tujuannya, agar tidak menyakiti atau menganiaya hewan kurban itu”.
“Dalam berkurban kita harus memperhatikan tata cara penyembelihan jangan sampai tidak sesuai syariat Islam. Dan orang yang berkurban harus benar-benar memperhatikan kurbannya, bila ia mampu menyembelih sendiri, maka menyembelihlah. Jika ia tidak mampu meyembelih sendiri, bisa diwakilkan orang lain, dan melihat proses penyembelihannya,” pungkasnya.
