Lamongan – Pemuda LDII Lamongan diundang dalam acara Focus Group Discussion (FGD) oleh Kemenag Lamongan dengan tema Kerukunan Beragama Dalam Bingkai Moderasi Beragama. H. Derry dan Eddy Istiyan Zuhri mewakili Pemuda LDII Lamongan dalam acara yang dilaksanakan di Resto Kayu Manis Lamongan pada hari Selasa (11/4).
Turut hadir dalam acara ini, Bakesbangpol, Polres Lamongan, Kejaksaan Lamongan, berbagai Organisasi kemasyarakatan dan perwakilan dari pemeluk agama lain.
Acara diawali dengan Sambutan dari kepala Kemenag Lamongan, Drs. H. Syamsuri, M. Pd. “Tahun 2022 menjadi tahun moderasi umat beragama, sedangkan ditahun 2023 ini menjadi tahun kerukunan umat beragama,” katanya.
“Tahun 2023 ini merupakan tahun kerukunan umat beragama, penguatan moderasi umat beragama kita tanamkan. Hal ini akan menjadi perekat keutuhan bangsa, ” ucap Syamsuri.
Syamsuri melanjutkan “Nilai nilai luhur bangsa Indonesia yang termaktub didalam UUD 1945 dan Pancasila, termasuk menjaga kerukunan antar umat beragama. Kerukunan antar umat beragama yang di Indonesia supaya dijaga karena akan ada pihak-pihak lain yang ingin menyebabkan terpecahnya persatuan dan kesatuan”.
“Hendaknya kita mewaspadai pengaruh dari negara asing yang merusak nilai nilai luhur negara indonesia, ” tegas Syamsuri.
Syamsuri berharap dengan adanya forum ini menjadi jalan untuk menimbulkan dan menanamkan moderasi umat beragama pada anak didik, sehingga terbentuk generasi yang toleran dan taat beragama.
Selanjutnya, ketua FKUB Lamongan, H. Masnur Arief, S. H. memberikan pemaparan Moderasi Beragama, “Moderasi umat beragama merupakan cara pandang sikap dan praktek beragama dalam kehidupan bersama dengan mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum berdasarkan prinsip adil, berimbang dan mentaati konstitusi sebagai kesepakatan bangsa dan negara,” katanya.
“Washatiyah Islam yang berfungsi sebagai penyeimbang dan keadilan atau bisa menjadi moderasi, ” terang Masnur.
“Konsep moderasi dalam Islam yakni mengedepankan sikap toleran dalam perbedaan, keterbukaan menerima keberagaman baik beragama, Madzab maupun beragama dalam beragama,” ucap Masnur.
Masnur menekankan “Moderasi beragama menjadi titik kunci untuk membantu kerukunan antar umat”.
Sementara itu, Ketua Pemuda LDII Lamongan, Alkhayawan Nur Huda,S.Pd.i., M. Pd. I. menyampaikan selama ini Pemuda LDII Lamongan diberbagai tingkatan telah aktif dalam mengikuti dan menerapkan moderasi beragama. Ini terlihat dari anggota kami yang bergabung didalam grup FKUBGAMA dimana didalamnya juga terdapat berbagai pemeluk agama lain.
“Penerapan moderasi beragama telah diterapkan oleh Pemuda LDII disegala tingkatan, ” ucap Alkhayawan.
Pada tingkatan kecamatan, kader kami telah menginisiasi kegiatan Jogo Sugio bersama Anshor dan Pemuda Muhamadiyah dimana kegiatan ini untuk menolak paham Radikalisme, terorisme dan in toleransi.
“Kami menolak dengan tegas paham Radikalisme, Terorisme dan intoleransi diberbagai tempat, ” tutup Alkhayawan.