Lamongan (27/5). Pengurus DPD LDII Lamongan melakukan audiensi dengan Dr. (HC) Syahrul Munir, M.Pd.I, yang baru terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah PC NU Lamongan untuk masa khidmat 2025–2030. Audiensi ini berlangsung di kediaman Gus Syahrul Munir, kompleks Pondok Sunan Drajat, pada hari Selasa (27/5). Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua DPD LDII Lamongan KH Agus Yudi , Sekretaris DPD LDII Lamongan H Mulyono, Wakil Sekretaris M. Sumarlin Putra, dan Bagian Pendidikan Agama dan Dakwah Gunawan Sugiharto.
KH Agus Yudi, Ketua DPD LDII Lamongan, menyampaikan ucapan selamat dan harapan baik kepada Gus Syahrul Munir atas terpilihnya sebagai Ketua Tanfidziyah PC NU Lamongan. “Kami mengucapkan selamat atas terpilihnya Gus Syahrul Munir sebagai Ketua Tanfidziyah PC NU Lamongan. Kami berharap bisa terus bekerja sama, bersinergi, serta menjaga kerukunan yang selama ini sudah terjalin dengan baik,” ujarnya.
Ketua DPD LDII Lamongan mengajak untuk menjaga hubungan harmonis antara LDII Lamongan dan NU Lamongan serta berkhidmat untuk umat.
Sementara itu, Gus Syahrul Munir dalam penjelasannya, menekankan pentingnya merawat tradisi dan persatuan umat Islam. “Saya menulis tentang Islam, pondok pesantren, dan Islam Nusantara. Kami merawat persatuan dan tradisi. Seperti contoh komunitas Muslim di Filipina dengan penamaan kota Manila, padahal dulu kota tersebut bernama Fi Amanila. Namun karena tidak bisa menjaga tradisi sehingga kota tersebut berganti nama menjadi Manila. Di Indonesia, kita bisa hidup rukun tanpa adanya pengkotakan dan terus menjaga Islam Nusantara,” jelasnya. Gus Syahrul mengajak umat Islam di Indonesia untuk terus menjaga kerukunan dalam keberagaman yang ada.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Syahrul Munir juga berbicara tentang fiqih lingkungan dan pengolahan sampah. “Ketika kami bahas fiqih lingkungan, kami berbicara tentang pemanasan global dan cara pengolahan sampah yang efektif. Sampah harus diolah menjadi produk yang berguna, seperti aspal jalan atau produk lain yang bermanfaat,” tuturnya. Ia menegaskan bahwa umat Islam harus berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat.
Gus Syahrul Munir juga mengajak untuk mengkolaborasikan kegiatan keagamaan, terutama dengan pondok pesantren LDII yang ada di Lamongan. “Mari kita hidupkan mengaji, jangan sampai kita belajar agama sepotong-sepotong hanya dengan melihat di media sosial. Mari kita mengaji secara keseluruhan, dengan duduk bersama dalam majelis ilmu,” ajaknya. Gus Syahrul berharap umat Islam dapat mendalami agama secara utuh dan menyeluruh, bukan hanya mengandalkan informasi dari media sosial.
Program-program strategis yang akan dijalankan selama lima tahun kepemimpinannya juga diungkapkan Gus Syahrul Munir. “Saya ingin meningkatkan kualitas pendidikan secara bertahap dengan lembaga pendidikan unggulan yang berciri khas, serta meningkatkan kesejahteraan warga Nahdiyin melalui program ekonomi yang menyentuh akar rumput. Selain itu, kami juga akan membangun klinik untuk menjaga kesehatan sebagai bentuk syukur atas pemberian kesehatan dari Allah,” jelasnya. Program ini bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.
Pada akhir pertemuan, Gus Syahrul Munir mengingatkan pentingnya menjalin ukhuwah dengan konsep trilogi ukhuwah. “Yang paling penting adalah menjalin ukhuwah dengan konsep trilogi ukhuwah, seperti yang diajarkan oleh Gus Dur. Kita harus mengamalkan persaudaraan kemanusiaan yang pluralis, persaudaraan kebangsaan, dan persaudaraan Islam,” tuturnya. Dengan menjaga ukhuwah, baik antar sesama umat manusia, antar sesama bangsa, maupun sesama umat Islam, diharapkan tercipta kedamaian dan kerukunan di tengah-tengah masyarakat.
Audiensi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik dalam mempererat hubungan antara DPD LDII Lamongan dan PC NU Lamongan, serta berkolaborasi dan bersinergi dalam membangun masyarakat yang lebih baik, harmonis, dan sejahtera.