Home / Lamongan / Kepala Bakesbangpol: Nasionalisme yang Tinggi Dimiliki Pemuda LDII Lamongan

Kepala Bakesbangpol: Nasionalisme yang Tinggi Dimiliki Pemuda LDII Lamongan

Lamongan – Memperingati hari Sumpah Pemuda dengan Kegiatan seminar wawasan kebangsaan ini sangatlah luar biasa. Ini sudah membuktikan bahwa Nasionalisme yang tinggi dimiliki oleh pemuda LDII Lamongan, demikian kata Drs. Dianto Hari Wibowo, MIP, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Lamongan mengawali pemaparan materi seminar yang berjudul “Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara”. Seminar yang diadakan Pemuda LDII Lamongan ini berlangsung pada Minggu (31/10) di Aula Al Karim Sugio dan diikuti 90 Pemuda LDII pilihan dari PC LDII Se-Kabupaten Lamongan.

Saya berharap Pemuda LDII yang ada di hadapan kami ini nantinya akan menggantikan kami dalam membangun bangsa yang lebih baik kedepannya.

Semua kemajuan yang kita miliki dapat memperlemah Nasionalisme untuk itu kita perlu merefleksi Kemerdekaan Indonesia  yang merupakan hasil dari perjuangan dan pengorbanan para pahlawan. Tidak hanya kemerdekaan Indonesia, tetapi juga keteladanan dan nilai-nilai kepahlawanan yang wajib dijaga oleh generasi penerus bangsa.

Dalam Pembukaan UUD 1945, termaktub cita-cita, tujuan nasional, dan Pancasila itu sendiri sebagai dasar negara Indonesia. Cita-cita nasional meliputi perjuangan rakyat dalam mencapai Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, serta adil dan makmur. Sementara dalam alinea ke eempat memuat tujuan nasional, yakni untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan turut berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban dunia. Alinea yang sama juga terdapat sila-sila yang ada dalam Pancasila.

Pancasila adalah gagasan dasar tentang manusia dan kehidupannya dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Artinya, Pancasila menjadi dasar bagi tiap-tiap WNI untuk melaksanakan kehidupan bermasyarakat.

Wawasan Kebangsaan merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa yang dilandasi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

Kepala Bakesbangpol berpesan, Para pemuda agar lebih bijak dalam bermedia sosial dan jangan mudah terprovokasi dan termakan berita-berita yang belum jelas kebenarannya.

Dalam zaman modern ini, ancaman yang dihadapi kini mengalami perubahan dari yang sebelumnya terbatas pada ancaman konflik bersenjata, baik dari luar atau dalam, kini terdapat pula ancaman non-militer yang lebih fatal, seperti: narkoba, radikalisme, penebangan liar, dan serangan siber,” lanjutnya.

Dengan adanya ancaman tersebut, kita masih diharuskan menghadapi tantangan yang ada di masyarakat, yakni kurangnya pemahaman dan penghayatan terhadap Empat Konsensus Dasar, kurangnya rasa memiliki terhadap Bangsa dan Negara, generasi muda yang apatis, dan kurang optimalnya pembelaan Negara.

Tantangan dari dalam masyarakat tersebut sejatinya bisa diatasi apabila masyarakat memiliki kesadaran untuk membela negara. Bela Negara sejatinya merupakan hak sekaligus kewajiban bagi tiap WNI untuk menghadapi ancaman dan tantangan yang dihadapi Bangsa Indonesia.

Upaya menumbuhkan Bela Negara tersebut dapat dibentuk melalui usaha untuk mengenali, mencintai, memiliki, dan membela tanah air, disertai slogan untuk menumbuhkan rasa Nasionalisme masyarakat.

Untuk itu, diharapkan kepada masyarakat agar:

(1) terpanggil ikut serta dalam upaya bela negara;

(2) menolak dan memberantas penyebaran ajaran yang tidak sesuai dengan Pancasila;

(3) membangun persaudaraan dan kerukunan yang sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika;

(4) meningkatkan kualitas diri dengan menguasai IPTEK sehingga mampu bersaing dalam persaingan global;

(5)  berjiwa merah putih dengan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan individu atau kelompok.

“Rumah besar bangsa Indonesia menunggu peran adik-adik semuanya dalam membangun dan mengembangkan bangsa Indonesia lebih baik lagi,” ungkap Kepala Bakesbangpol, mengakhiri sesi materi seminar wawasan kebangsaan ini.

Pada sesi tanya jawab, Ubaidillah, peserta dari PC LDII Karanggeneng bertanya “Bagaimana cara menanamkan nilai luhur bangsa Indonesia kepada para pemuda”. Kepala Bakesbangpol Kabupaten Lamongan menjawab “Menanamkan nilai-nilai luhur bangsa kepada para pemuda dapat melalui pendidikan formal dan informal, selain itu juga dapat melaksanakan kegiatan sebagai cerminan dari nilai-nilai Pancasila seperti kegiatan sosial sebagai cerminan sila kedua, kegiatan keagamaan sebagai cerminan sila pertama dan kegiatan-kegiatan lain dengan bercermin Pancasila. Selain itu juga nilai para leluhur kita yang amat lah baik dan sudah sesuai dengan Pancasila sebaiknya kita biasakan dalam kehidupan sehari-hari”.

“Kita menjaga keutuhan NKRI dengan cara kita mengembangkan sikap toleransi saling menghormati satu sama lain, yang berpotensi menimbulkan perbedaan diminimalkan dan potensi kesamaan kita tingkatkan,” terang Kepala Bakesbangpol menjawab pertanyaan Sigit Widodo dari PC LDII Sekaran tentang cara menjaga kedaulatan NKRI.

Dianto Hari Wibowo yang pernah menjabat Kabag Pemerintahan Sekda Lamongan ini berkata “Peran aktif pemuda dalam menjaga kedaulatan sangatlah banyak, salah satunya dengan berorganisasi yang baik dan meningkatkan peran didalam organisasi. Peran dalam organisasi merupakan pembelajaran untuk berorganisasi yang lebih besar lagi. Organisasi merupakan tempat latihan dan belajar yang mana kita akan mengemban tanggung jawab didalamnya,” Pungkasnya, menjawab pertanyaan Ony Fahmi dari PC LDII Lamongan tentang peran pemuda dalam menjaga kedaulatan NKRI.

About LDII Lamongan

Check Also

Pekan Kemandirian 2024: Pelatihan Keahlian Dasar bagi Pemuda LDII

Lamongan, (17/11) – Dalam rangka meningkatkan keterampilan dan kemandirian pemuda, LDII PC Lamongan menyelenggarakan acara …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *